Sejak 16 Maret 2012 saya punya bantal dan guling kesayangan.
Bantalnya lengan, gulingnya badan. Lengan dan badannya siapa? Lengan dan
badannya suami saya hihiy… Oh iya sekedar info 16 Maret 2012 itu tanggal
pernikahan saya. Hingga kini setelah lebih dari satu setengah tahun berlalu dan
kami dianugerahi seorang anak, lengan dan tubuhnya masih jadi bantal favorit
saya. Karena itulah saya harus punya rambut wangi dan kulit halus mulus biar
sang bantal ga keberatan saya jadikan korban.
Saya suka bikin suami saya senang. Karena sebaik-baiknya
wanita adalah istri yang menyenangkan suami. Tapi ternyata dibalik pahalanya
yang besar, tantangannya juga besar. Kenapa?
Coba perhatikan aktivitas IRT (ibu rumah tangga) tanpa
asisten as known as pembantu seperti saya. Saat suami masih di rumah, belum
berangkat ke kantor, saya mesti bangun pagi dalam keadaan cakep. Dan mesti
tetep cakep walau harus masak dan nyiapin semua keperluan suami sebelum
berangkat. Dan cakepnya mesti bertahan karena harus mengantar suami dadah-dadah
di halaman.
Setelah suami pergi baru bisa berpenampilan
a la upik abu. Nyuci
piring, masak, nyapu, ngepel, nyuci baju, nyetrika, ngasuh anak dan aktivitas
lain yang semuanya kalau dijabarin bisa bikin cerita tersendiri di
blog ini. Sebelum
suami pulang rumah harus sudah rapi, saya pun sudah cantik kembali.
Kebayaaaaang? Iya ribet bener.
Sebenarnya suami saya ga minta macem-macem sih tapi saya
kasihan kalau beliau pulang kerja saya masih dasteran, bau bawang dan asap
dapur, muka minyakan, kulit kasar, pokoknya semua yang identik dengan ibu-ibu
rumahan. Jadilah saya mulai hobi dandan. Dan sebagai muslimah yang belajar
menyempurnakan diri, hobi dandan yang jadi ibadah ini harus mendukung ibadah saya
yang lainnya. Maksudnya, Des?
Iya, selain tampil cantik dihadapan suami, saya juga tetap
harus sholat, harus tilawah, dan dalam rangka ibadah kepada Allah ini saya
harus suci. Suci sebenar-benarnya suci. Bebas dari najis misalnya. Nah karena
itulah saya dandan menggunakan
kosmetik halal. Kosmetik yang tidak halal
dan/atau belum diakui kehalalannya kemungkinan memiliki kandungan haram dan
najis. Jelas sekali haram dan najis jika melekat pada tubuh akan menjadi
penghalang ibadah kita kepada Allah. Ibadah bisa jadi tidak sah. Na’udzubillah.
Najis adalah sesuatu
yang menjadi penghalang beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
berbentuk kotoran yang menempel pada zat, tubuh, pakaian atau benda lainnya.
(sumber : Bab Najis, Majelis Fikih)
Memangnya ada kosmetik haram? ADA! Banyak produk yang
mengaku alami. Produk alami, jika tidak memiliki kejelasan halal atau haramnya
bisa jadi berbahaya. Alami bisa saja terbuat dari tumbuhan atau hewan. Jika
sudah begitu kita tentu akan bertanya tanya hewan apakah yang digunakan sebagai
bahan? Atau bisa juga dari organ tubuh manusia seperti plasenta. Kalau begitu
perlu sekali adanya kejelasan halal atau haramnya.
Pilihan saya jatuh pada WARDAH
Banyak
kosmetik halal, tapi saya paling suka produk wardah. Selain
karena wardah adalah produk
kosmetik halal yang pertama kali diakui
kehalalannya oleh MUI,
aman karena mengantongi izin dari BPPOM,
harganya pun sungguh ga berlebihan, juga karena wardah
telah menunjukkan
kualitasnya pada kita semua. Mulai dari jadi sponsor acara pencarian
bakat seperti x-factor sampai jadi sponsor film-film dengan efek make up
tingkat tinggi seperti habibie ainun. Dan karena kehalalannya inilah saya jadi
legaaaaa banget kalau mau sholat. Ga khawatir sholat ga sah karena habis wudhu pake lotion wardah misalnya.
Bagaimana gaya dandan saya
Dandan yang identik dengan mengoreksi dan mempertegas kecantikan memang penting tapi lebih penting lagi merawat diri agar dandannya jadi bukan untuk menambal kekurangan-kekurangan tampilan fisik. Maka sebelum
share soal dandanan
a la saya, kita bahas soal perawatan wajah sehari-hari
dulu yuk..
 |
Skincare |
1. Membersihkan Wajah
Saya terbiasa membersihkan wajah di pagi hari dengan wardah lightening gentle wash atau dengan wardah lightening facial scrub. Gentle washnya wanginya enak lembuuuuuut sekali di kulit, ga panas di wajah juga ga bikin wajah jadi tegang.
Jika selesai beraktivitas biasanya sore atau malam hari saya membersihkan wajah dengan tiga tahapan. Pertama lightening milk cleanser, cuci muka dengan gentle wash, lalu terakhir beri lightening face toner. Seperti yang diajarkan waktu di beauty classnya wardah saat di kampus dulu. Sueger deh.
Tapi jika
make up nya rada berat sebelum ketiga tahapan ini saya biasanya membersihkan wajah dengan bantuai pure olive oil nya wardah, yang botolnya warna hijau imut-imut itu. Juara banget ngebersihin muka plus ada efek kenyal gitu setelahnya.
2. Perlindungan Wajah
Untuk melindungi wajah dari sengatan sinar matahari saya biasanya pakai sunscreen gelnya wardah. Setelah terlebih dahulu saya pakai moisturizer gelnya. Moisturizer bagi saya ga wajib sih tapi sunscreen itu penting banget.
Nah setelah membersihkan dan melindungi wajah barulah wajah bisa dipoles make up.
Saya membagi gaya make up saya menjadi 3 yaitu dandanan di rumah
saja, dandanan ke mall, dan dandanan formal seperti kondangan.
 |
Perlengkapan make up wardah |
Kalau di rumah saja saya hanya pakai bedak dan pelembab
bibir. Pelembab bibir saya pakai moist plus dari rangkaian haji dan umroh. Pemberian teman soalnya. Enak sih, bikin lembab bibir tanpa memberikan efek rasa-rasa asing macam buah-buahan.
 |
1. di rumah saja
2. Ke mall
3. Kondangan |
Kalau ke mall saya pakai foundation, bedak, lipstick tipis dan blush on tipis.
Sesekali saya pakai eye liner untuk menghidupkan mata karena mata saya rada
sayu.
Nah kalau dandanan formal seperti kondangan, saya pakai foundation,
bedak, blush on, lipstick, eye liner, eye brow dan eye shadow.
Mendadak jadi SPG wardah
Tahun 2012 yang lalu adalah tahun pertama saya berkenalan dengan
kosmetika halal dari PT Paragon Technology and Innovation, WARDAH. Perkenalan
yang tidak sengaja. Semua bermula dari obrolan ringan saya dan sahabat tentang
lomba menulis
blog mengenai produk halal yang sedang gencar diadakan oleh LPPOM
MUI dan
blogdetik. Ada yang hadiahnya motor, ada yang uang tunai, ada juga yang
gadget super canggih. Nah, karena hadiahnya menggiurkan, akhirnya saya beranikan
diri untuk ikut lomba.
Sebenarnya saya nekat saja ikutan lomba
blog tentang
kosmetik halal. Karena sesungguhnya saya bukanlah individu yang akrab dengan
kosmetik. Pada masa itu kosmetik satu-satunya yang rajin saya pakai hanyalah
deodorant hehe..
Sekarang, dari sebuah perkenalan
tidak sengaja itu, saya jadi akrab sekali dengan produk wardah. Soalnya
perkenalan saya dengan wardah setahun yang lalu selain berbuah kenangan manis
dan ilmu pengetahuan, juga berhadiah the new iPad dan sertifikat juara 1 lomba
blog kosmetika halal hehehe..
Jadi gara-gara ikut lomba
blog ini saya ibarat me-
refesh kembali ingatan saya tentang
pentingnya merawat diri. Saya teringat dengan sahabat saya, Reti, si
miss body lotion, yang rajin sekali
mengoleskan lotion ke tubuhnya. Katanya
“karena diri ini adalah amanah maka menjaga amanah dari
Allah adalah kewajiban..”
Nah gara-gara ikut lomba
blog ini pula saya pun jadi paham “kenapa
kosmetik harus halal”.
Jika merawat diri adalah perintah Allah maka harus sempurna
dengan kosmetik halal saat menjalani perintahnya
Hal ini lah yang membuat saya berpikir mungkin di luaran
sana banyak saudara, sahabat dan teman yang juga belum sadar tentang pentingnya
produk halal. Saya jadi kepingin berbagi ilmu dengan membagikan link tulisan
saya. Awalnya saya ga
pede buat
bagi-bagi link tulisan saya. Saya hanya berani minta sahabat-sahabat terdekat
saya untuk membaca dan memberikan komentar. Dan saat tau saya berhasil menjadi
juara saya jadi makin bersemangat berbagi
link
tulisan saya tersebut. Saya mulai pede. Sejenis
“ah akhirnya tulisan gue di blog ini ada yang layak baca muwahahaha…”
Banyak reaksi atas dari orang-orang terdekat atas tulisan
saya tersebut. Mulai dari yang bertanya tentang produk-produk wardah, minta
tips kecantikan (kayak yang ngasih tips cantik aja), sampai ada yang konsultasi
produk apa yang kira-kira cocok dengan masalah kulitnya. Luar biasa! saya jadi
berasa SPG wardah berjalan dan gratisan. Tinggal pake jilbab abu dan baju toska
lengkap sudah hehe..
Korban-korban yang berhasil saya jerumuskan
Suami
 |
Deodorant wardah milik saya dan suami |
Klien (kalau mau tidak bilang korban) pertama konsultasi
kosmetik halal adalah sang suami. Bukan. Suami saya ga saya pakein blush on kok.
Deodorant beliau sudah saya ganti jadi deodorant wardah for him. Kata suami
saya wanginya enak, engga panas, dan yang paling penting ga bikin kulit ketiak
hitam plus ga meninggalkan bekas di bajunya. Selain deodorant suami saya sering
saya pijat dengan minyak zaitun wardah. Kadang-kadang kalau saya sedang iseng,
saya facial dengan lightening seriesnya wardah milik saya.
Adik
Adik saya sedang masa-masa pubertas. Jerawat tumbuh
dimana-mana, dan wajahnya jadi kusam. Setelah
saya “pamer” tulisan saya, dia jadi konsultasi gimana menghadapi masa
pubertasnya. Saya rekomendasikan acne series padanya. Walau sebenarnya produk
kosmetik cocok-cocokan, tapi produk wardah biasanya memang cocok di segala
kulit. Alhamdulillah jerawat adik saya bubar, dan mukanya halus lembut ga kusam
lagi
Adik ipar
 |
Adik ipar. saya dan kosmetik wardahnya |
Nah ini gara-gara suami saya. Saya jadi bangga deh. Beliau
adalah orang yang merasakan langsung efek wardah pada saya, sehingga beliau
berani promosi ke adiknya untuk pakai produk wardah juga. Alhamdulillah sang
adik ipar pun suka, bahkan teman-temannya pun banyak yang ikutan pakai.
 |
Teman kosan adik yang terinspirasi dan akhirnya kepincut wardah |
Sahabat tersayang
 |
Izzah dan acne seriesnya |
Ini dia sahabat kesayangan saya, Izzah. Saat menyusui yang
sangat berharganya terganggu oleh jerawat-jerawat bandel. Saya jelaskan ke
izzah biasanya pengaruh hormon ibu menyusui. Selain rambut rontok pada individu
tertentu bisa jadi pengaruhnya muncul pada wajah seperti jerawat. Selain sabar saya
rekomendasikan acne series. Walau tak sepenuhnya hilang namun jerawatnya mulai bisa
diatasi.
Ibu dan mama
 |
Ibu dan Mama sama-sama cantik ya :') |
Ibu adalah panggilan saya untuk ibu kandung dan mama adalah
panggilan saya untuk ibu mertua. Dua-duanya sekarang pengguna wardah lho. Ibu
jatuh cinta sama blush on pinknya yang lembut dan cocok di warna kulit putih
milik ibu. Sedangkan mama jatuh cinta dengan exclusive lipstick pink. Cocok
banget sama warna kulit sawo mateng mama.
Senang rasanya kalau ada yang memaai
kosmetik halal karena terispirasi oleh saya, mungkin inspirasi datang dari gaya make up sehari-hari saya, mungkin juga karena tulisan saya ini. Senang karena gaya hidup halal makin hari makin meningkat. Semoga slogan
halal is my life style makin kencang gaungnya di sekitar kita.